TUGAS MAKALAH
MANUSIA DAN PERADABAN
Disusun Oleh :
Nama : ROFI’I SHIDDIQ MAULANA
Kelas : 1IA20
NPM : 56416659
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas
limpahan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa
suatu halangan yang berarti.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang
berjudul MANUSIA DAN PERADABAN adalah sebagai pemenuhan tugas yang
diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada
pihak-pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini,
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik
selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca sekalian.
Hormat Kami,
Penyusn
DAFTAR ISI
Halaman
Judul.................................................................. i
Kata
Pengantar..................................................................ii
Daftar
Isi..........................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Adab dan Peradaban..............................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab
dan Masyarakat Adab...............…2
2.2 Hubungan Manusia dan Peradaban………..….....................................……….......3
2.3 Problematika
Peradaban.....................................................................……...…….5
BAB III PENUTUP…………………………....……………7
3.1 Kesimpulan.................……………………...……..…….7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Adab dan Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa inggris disebut
civili-zation. Peradaban asal kata adab artinya akhlak, kesopanan, atau
kehalusan budi pekerti.
Peradaban=berkata dengan konsep nilai moral, etika,
estetika di masyarakat dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur
dari kebudayaan yang halus dan indah misalnya: kesenian, ilmu pengetahuan,
adat, sopan santun, pergaulan, kepandaian menulis. Organisasi kenegaraan atau
sistem teknologi, seni bangunan.
Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan
pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu
perkembangna kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang
bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat
pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Dengan batasan-batasan pengertian diatas maka
istilah peradaban sering dipakai untuk hasi-hasil kebudayaan seperti: kesenian,
ilmu pengetahuan, dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu
juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju
dan kompleks.
Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the
highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity
people have short of that which distinguish humans from other species.
Menurut Damono sebagaimana dikutip oleh Oman
Sukmana, kata “adab” berasal dari bahasa Arab yang berarti akhlak atau
kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
Adab erat hubungannya dengan:
· Moral
yaitu nilai – nilai dalam masyarakat yang hubungannya dengan kesusilaan
· Norma
yaitu aturan, ukuran atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu
yang baik atau salah.
· Etika
yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi
pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia.
· Estetika
yaitu berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan,
kesatuan, keselarasan dan kebalikan.
Menurut Fairchild sebagaimana yang dikutip oleh Oman
Sukmana, “peradaban” adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat
tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
Menurut Bierens De Hans “peradaban” adalah seluruh
kehidupan sosial, ekonomi, politik dan teknik. Jadi, peradaban adalah bidang
kehidupan untuk kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan adalah
sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih murni diatas tujuan yang
praktis hubungannya dengan masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat “peradaban”
adalah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian. Dengan
demikian “peradaban” adalah tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat
tertentu pula, yang telah mencapai kebudayaan tertentu pula, yang telah
mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pngetahuan,
teknologi dan seni yang telah maju. Masyarakat tersebut dapat dikatakan telah
mengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya
makin kompleks.
Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai
organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam
urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan
kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi Negara, ras, suku,
atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak menelitik dengan
sendirinya.
Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan
menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju,
termasuk sistem IPTEK dan pemerintahnya.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1. Pendidikan
2. Kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan.
Sedangkan Wujud Peradaban Moral adalah:
1. Nilai-nilai
dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
2. Norma: aturan,
ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau
salah, baik atau buruk.
3. Etika:
nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi
pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai
etiket, sopan santun.
4. Estetika:
berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup
kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).
Evolusi Budaya dan tahapan Peradaban Newel Le Roy
Sims (H P Fairchild: 1964: 41) menyatakan Civilization is the cultural
development, the distinctly human attributes and attain-ments of a particular
society. In a ordinary usage, the term imolies a fairly high stage on the
culture evolutionary scale .Reference is made to ‘civilized peoples’. More
civilized usage would refer to more highly and less highly civilized peoples,
the refer to more highly and less highly civilized peoples, the determinative
characteristics being intellectual, aesthetic, technological, and spiritual
attainments.
Sedangkan
menurut The Third Wave Alvin Tofler (1981: 10-14) gelombang pertama sebagai
tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke
bercocok tanam. (revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban
industri penemuan mesin uap, energy listrik, mesin untuk mobil dan pesawat
terbang. (revolusi industri).
Gelombang
ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan
computer atau alat komunikasi digital.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Untuk menjadi makhluk yang beradab, manusia
senantiasa harus menjunjung tinggi aturan-aturan, norma-norma, adat-istiadat,
ugeran dan wejangan atau nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat yang
diwujudkan dengan menaati berbagai pranata sosial atau aturan sosial, sehingga
dalam kehidupan di masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan,
ketentraman dan kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia
beradab.
Konsep masyarakat adab dalam pengertian yang lain
adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan yang
menurut sifat dasarnya dianggap paling cocok bagi setiap orang tersebut,
yang tentunya perlu adanya keselarasan dan keharmonisan. Namun demikian
keinginan manusia untuk mewujudkan keinginannya atau haknya sebagai salah satu
bentuk pemenuhan kebutuhan hidup, tidak boleh dilakukan secara berlebihan
bahkan merugikan manusia lain. Manusia dalam menggunakan hak untuk memenuhi
kepentingan pribadinya tidak boleh melampaui batas atau merugikan kepentingan
orang lain. Sebagai suatu anggota masyarakat yang beradab manusia harus bisa
menciptakan adanya keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum. Jadi, perlu adanya suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi
dan kepentingan umum.
2.2. Hubungan Manusia
dan Peradaban
Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa
terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan
karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu
budaya. Nah, dari hal itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga
dikatakan sebagai peradaban. Contoh : zaman dahulu, manusia menanam karet dan
hanya menunggu hasil berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi. Tetapi
sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu akan
menumbuhkan karet dengan cepat.
2.3 Problematika
Peradaban
Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan
cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas. Teknlogi yang sebenarnya
merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia, dewasa ini telah menjadi
sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita
sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula dengan
sistem-sistem sosial yang kuat dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi
telah menjadi pengaruh hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan
teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang
ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Dampak
Globalisasi Terhadap Peradaban Manusia Akibat globalisasi
diantaranya masyarakat mengalami anomia tau tidak punya norma atau
heteronomy/banyak norma, sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal-hal
yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat.
Selain
itu juga terjadinya disorientasi atau alienasi, keterasingan pada diri sendiri
atau pada perilaku sendiri, akibat pertemuan budaya-budaya yang tidak
sepenuhnya terintegrasi dalam kepribadian kita.
5. Peradaban dan
Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat
disetiap masyarakat, Merujuk pada atu pengertian yang intinya, perubahan
social adalah perubahan yang terjadi dalam masyararakat atau hubungan
interaksi, yang meliputi aspek kehidupan.
Perubahan
sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya
dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum
yangterjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan.
Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari
perubahan. Ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi perubahan social:
1. Tekanan kerja
dalam masyarakat.
2. Keefektifan
komunikasi
3. Perubahan
lingkungan alam
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya
perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan
lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem
pertanian dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
BAB III
PUNUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata “adab” berasal dari bahasa Arab yang berarti
akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti. Peradaban adalah tahapan
tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai
kebudayaan tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan
oleh tingkat ilmu pngetahuan, teknologi dan seni yang telah maju.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar