E-commerce dan Pembuatan web untuk e-commerce
TUGAS SOFTSKILL
PENGANTAR WEB SCIENCE
Nama : Rofi’i Shiddiq Maulana
Npm : 56416659
Kelas : 2IA21
Nama : Septa Riyandi
Npm : 56416915
Kelas : 2IA21
Nama : Septa Riyandi
Npm : 56416915
Kelas : 2IA21
Dosen : Elly Agustina
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK
INFORMATIKA
Daftar
Isi :
Pengertian E-commerce
................................................................
Dimensi Ruang Lingkup E-commerce
................................
Aspek E-commerce
...........................................................
Karakteristik E-commerce
.................................................
Dampak Positif dan negatif E-commerce.............................
Manfaat E-commerce.........................................................
Jenis – jenis E-commerce....................................................
Pembuatan web E-commerce
...................................................
Langkah – langkah nya.......................................................
Arsitektur web .................................................................
Aplikasi utama dalam pembuatan web....................................
Perilaku User .....................................................................
Struktur web......................................................................
Analisis Web.......................................................................
Jenis Web................................................................................
Contoh iklan dan Searching......................................................
Daftar Pustaka ............................................................................
Pengertian E-Commerce
E-Commerce adalah proses pembelian, penjualan produk, jasa dan
informasi yang di lakukan secara elektronik dengan melibatkan transfer dana dan pertukaran data
elektronik, sistem manajemen dan pengumpulan data secara otomatis. E-commerce
adalah salah satu bisnis yang paling sering digeluti oleh masyarakat di
Indonesia karena memberikan keuntungan yang menjanjikan. Proses pada
E-Commerce berlanjut sebagai berikut:
1.
Presentasi
electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2.
Pemesanan secara
langsung dan tersedianya tagihan.
3.
Secara otomatis
account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu
kredit).
4.
Pembayaran yang
dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
Dimensi
Ruang Lingkup E-Commerce
1. Technology.
Kontributor terbesar yang memungkinkan
terjadinya e-commerce adalah teknologi informasi, dalam hal ini perkembangan
pesat teknologi komputer dan telekomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa arena
jual beli di dunia maya terbentuk karena terhubungnya berjuta-juta komputer ke
dalam sebuah jaringan raksasa (internet). Dari sisi ini e-commerce dapat
dipandang sebagai sebuah prosedur atau mekanisme berdagang (jual beli) di
internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di sebuah dunia maya yang
terdiri dari sekian banyak komputer.
2. Marketing and “New Consumer Processes”.
Dari segi pemasaran, e-commerce sering
dilihat sebagai sebuah kanal atau cara baru untuk berhubungan dengan pelanggan.
Melalui e-commerce jangkauan sebuah perusahaan menjadi semakin luas karena yang
bersangkutan dapat memasarkan produk dan jasanya ke seluruh dunia tanpa
memperhatikan batasan-batasan geografis. Dengan cara yang sama pula sebuah
perusahaan dapat langsung berhubungan dengan end-comsumers-nya.
3. Economic.
E-commerce merupakan sebuah pemicu
terbentuknya prinsip ekonomi baru yang lebih dikenal dengan ekonomi digital
(digital economy). Di dalam konsep ekonomi ini, semua sumber daya yang dapat
didigitalisasikan menjadi tak terbatas jumlahnya (bukan merupakan “scarce of
resources”) dan berpotensi menjadi public goods yang dapat dimiliki oleh siapa
saja dengan bebas. Di dalam konsep ekonomi ini pula informasi dan knowledge
menjadi sumber daya penentu sukses tidaknya para pelaku ekonomi melakukan
aktivitasnya. Beragam model bisnis (business model) pun diperkenalkan di dalam
konsep ekonomi baru ini yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Dari segi
produksi, selain physical value chain, diperkenalkan pula konsep virtual value
chain yang sangat menentukan proses penciptaan produk dan jasa di dunia maya.
4. Elektronic Linkage.
Di suatu sisi yang lain, banyak orang
melihat e-commerce sebagai sebuah mekanisme hubungan secara elektronis antara
satu entiti dengan entiti lainnya. Dengan adanya e-commerce, maka dua buah
divisi dapat bekerja sama secara efisien melalui pertukaran data elektronis;
demikian juga antara dua buah kelompok berbeda seperti misalnya antara kantor
pemerintah dengan masyarakatnya; atau mungkin antara pelanggan dengan
perusahaan-perusahaan tertentu.
5. Information Value Adding.
Di dalam e-commerce, bahan baku yang
paling penting adalah informasi. Sehubungan dengan hal ini, proses pertambahan
nilai (value adding processes) menjadi kunci terselenggaranya sebuah mekanisme
e-commerce. Konsep ini dikuatkan dengan teori virtual value chain yang
menggambarkan bagaimana proses pertambahan nilai diberlakukan terhadap
informasi, yaitu melalui langkah-langkah proses: gathering, organizing,
selecting, synthesizing, dan distributing.
6. Market Making.
E-commerce dikatakan sebagai
market-making karena keberadaannya secara langsung telah membentuk sebuah pasar
perdagangan tersendiri yang mempertemukan berjuta-juta penjual dan pembeli di
sebuah pasar digital maya (emarket). Di pasar maya ini terjadi perdagangan secara
terbuka dan bebas, karena masing-masing penjual dan pembeli dapat bertemu
secara efisien tanpa perantara. E-market juga disinyalir sebagai arena
perdagangan yang paling efisien karena kecenderungannya untuk selalu mencari
bentuk-bentuk perdagangan yang berorientasi kepada pembeli (customer oriented),
disamping struktur persaingan antar penjual produk dan jasa yang hampir berada
dalam suasana perfect competition.
7.
Service
Infrastructure.
Konsep e-commerce ternyata tidak hanya
membuahkan mekanisme transaksi jual beli semata, namun ternyata banyak sekali
jasa-jasa baru yang diperlukan sebagai sarana pendukung aktivitas jual beli
produk tersebut. Katakanlah jasa dari institusi keuangan untuk menawarkan cara
pembayaran secara elektronik, jasa dari vendor aplikasi yang menawarkan cara
melakukan transaksi secara aman (secure), jasa dari ISP (internet service
provider) yang menawarkan cara mengakses internet dengan cepat dan murah, jasa
perusahaan hosting yang menawarkan perangkat penyimpan data maupun situs perusahaan
yang bersangkutan, dan lain-lain.
8.
Legal, pripacy,
and public policy.
Sisi
terakhir dalam melihat e-commerce adalah mencoba memandangnya dari unsur-unsur
semacam hukum, peraturan, kebijakan, proses, dan prosedur yang diberlakukan.
Secara tidak langsung terlihat bahwa interaksi perdagangan elektronis yang
telah mengikis batas-batas ruang dan waktu mau tidak mau mendatangkan tantangan
baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam mencoba membuat regulasi tertentu
agar di satu pihak terbentuk lingkungan bisnis yang kondusif, sementara di
pihak lain hak-hak individu maupun masyarakat dapat terjaga dengan baik.
Berdasarkan kedelapan perspektif tersebut di atas
dapat digambarkan lima domain yang membatasi ruang lingkup dari e-commerce, yaitu
masing-masing sebagai sarana untuk:
1. Enterprise
Management
Yang berarti menghubungkan divisi-divisi yang ada di
dalam perusahaan dengan cara mengalirkan informasi dari satu tempat ke tempat
lainnya melalui medium elektronik/digital (flow of information).
2. Linking with
Suppliers
Yang berarti menghubungkan sebuah perusahaan dengan
satu atau keseluruhan mitra bisnisnya secara elektronik agar proses pemesanan
dan/atau pengadaan bahan mentah/baku produksi dapat dilakukan seefisien mungkin.
3. Linking with
Distributors/Retailer
Yang berarti menghubungkan perusahaan dengan para
distritributor, wholesaler, maupun retailer yang bertanggung jawab untuk
menyebarkan produk dari perusahaan ke tangan pelanggan.
4. Interface with Consumers
Yang berarti menghubungkan perusahaan dengan calon
pembelinya secara langsung (end-consumers) tanpa melalui perantara atau broker.
5. Global E-Commerce Infrastructure
Yang berarti menghubungkan perusahaan dengan
pihak-pihak pendukung lain semacam vendor, ISP, lembaga keuangan, penyedia jasa
infrastruktur, dan lain-lain karena merekalah yang merupakan institusi
pendukung dapat terselenggaranya rangkaian proses transaksi e-commmerce secara
utuh.
Aspek
E-Commerce
·
Aspek Teknis
Aspek Teknis adalah aspek relibilitas teknologi elektronik
sebagai inti serta piranti pendukungnya dalam hubungannya sebagai
media niaga. Aspek teknis meliputi komponen komponen perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) yang membangun:
1.
Situs Web.
Merupakan sebuah sistem komputer yang nbertindak sebagai
server bagi transaksi bisnis yang dilengkapi sistem basis data untuk data
warehouse.
2.
Jaringan Komunikasi Data.
Sebagai media lalulintas data antara client (pembeli) dan
server (situs web).
3.
Protokol Komunikasi Data.
berupa kumpulan aturan komunikasi data yang mengendalikan
pertukaran (pengiriman/penerimaan) data.
4.
Antar Muka Pemakai.
Pada sisi pengguna, sistem komputer client harus dilengkapi
dengan perangkat lunak browser untuk mengakses data / informasi pada situs web
misalnya:
Firefox,
Google
Chrome.
·
Aspek Non-Teknis
Aspek Non Teknis adalah aspek yang berkaitan dengan implikasi
implikasi yang terlahir dari pengaplikasian teknologi elektronik dalam dunia
perdagangan. Guna menjalankan bisnis elektronik dibutuhkan juga aspek pendukung
yang tidak persis sama dengan bisnis yang konvensional, oleh karena pembeli
tidak secara langsung berinteraksi dengan penjual. Beberapa aspek yang penting
untuk di perhatikan adalah:
1. Etika Hukum.
Hukum yang mengatur proses bisnis pada e-commerce untuk
melindungi hak pembeli dan perusahaan penjual, misalnya untuk menyatakan bahwa
suatu transaksi dinyatakan sah atau tidak.
2. Etika
Elektronik.
kode etik yang harus di taati oleh perusahaan dalam kaitan
dengan hubungan hubungan antar perusahaan elektronik ataupun antara perusahaan
dengan pelanggan (misalnya tentang kerahasiaan identitas pelanggan).
3. Etika Ekonomi
Global.
Untuk digunakan sebagai landasan yang berlaku universal di
semua negara bagi para pelaku e-commerce.
Karakteristik
E-Commerce
- Transaksi Tanpa Batas
Sebelum era internet,
batas-batas geografi seringkali menjadi penghalang suatu bisnis untuk go
international, sehingga hanya perusahaan yang bermodal besar saja yang dapat
memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini, dengan internet pengusaha
kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional, cukup
dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet
tanpa dibatas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat
mengakses situs tersebut serta melakukan transaksi secara on line.
- Transaksi Anonim
Para penjual dan
pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama
lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang pembayarannya
telah diotorisasi oleh penyedia layanan sistem pembayaran yang ditentukan, pada
umumnya dengan kartu kredit, dan bahkan kini transaksi bisa dilakukan secara
virtual melalui Paypal atau payment gateway sejenisnya.
- Produk Digital dan Non-Digital
Produk-produk digital
seperti software computer, musik dan produk lain yang bersifat digital, dapat
dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam
perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi
barang-barang kebutuhan lainnya.
- Produk Barang Tak Berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce
menawarkan barang tak berwujud (intangible) seperti data, software dan ide-ide
yang dijual melalui internet.
Implementasi e-commerce pada dunia industri, semakin lama
semakin luas tidak hanya memberikan kemudahan dalam bisnis, tetapi juga
mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global. Perkembangan
teknologi tidak hanya mendukung kelancaran dan keberlangsungan suatu aktivitas
bisnis, namun juga menciptakan industri baru dalam komunikasi bisnis.
Dampak Positif dan Negatif E-Commerce
Dampak Positif
adalah:
1.
Revenue Stream
(aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui
di sistem transaksi tradisional.
2.
Dapat
meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3.
Menurunkan biaya
operasional(operating cost).
4.
Melebarkan
jangkauan (global reach).
5.
Meningkatkan
customer loyality.
6.
Meningkatkan supplier
management.
7.
Memperpendek
waktu produksi.
8.
Meningkatkan
value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak Negatif adalah:
1.
Kehilangan segi
finansial secara langsung karena kecurangan.
2.
Pencurian
informasi rahasia yang berharga. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan
pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik
tiba-tiba padam.
3.
Penggunaan akses
ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil
membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening
orang lain ke rekeningnya sendiri.
4.
Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi
perusahaan tersebut.
5.
Kerugian yang
tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia atau
kesalahan sistem elektronik.
Manfaat E-Commerce
- Mempermudah
komunikasi antara produsen dan konsumen.
- Mempermudah
pemasaran dan promosi barang atau jasa.
- Memperluas
jangkauan calon konsumen dengan pasar yang luas.
- Mempermudah
proses penjualan dan pembelian.
- Mempermudah
pembayaran karena dapat dilakukan secara online.
- Mempermudah penyebaran informasi.
Waaah sangat bermanfaat sekali ka. Trimakasih 👍
BalasHapus